oleh : Faiz Muthahari
Beberapa bulan terakhir sering kita dengar istilah ‘resesi’. Sebenarnya apasih itu resesi? Resesi didefinisikan sebagai penurunan ekonomi sementara, di mana perdagangan dan aktivitas industri berkurang, biasanya ditandai dengan penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, meningkatnya tingkat pengangguran, juga terjadi penurunan penjualan ritel. Arti istilah resesi juga dapat diartikan sebagai perlambatan atau kontraksi yang parah dari kegiatan ekonomi. Penurunan tajam dalam pengeluaran biasanya menyebabkan resesi.
Hal itu tentu dikarenakan efek domino dari pandemi COVID-19 yang melanda hampir semua negara, termasuk Indonesia. Namun sebenarnya pandemi ini bukan menjadi satu-satunya penyebab resesi, ada beberapa penyebab resesi seperti Ketika seorang individu atau perusahaan memiliki terlalu banyak hutang, biaya untuk membayar hutang dapat meningkat ke titik dimana tidak mungkin untuk membayar tagihannya. Meningkatnya tingkat gagal bayar utang dan kebangkrutan telah menjungkirbalikkan perekonomian.
Hal lain menjadi penyebab resesi yaitu Deflasi. Berlawanan dengan inflasi, deflasi berarti bahwa harga produk dan aset turun karena penurunan permintaan yang tajam. Ketika permintaan turun, harga juga turun, yang merupakan cara bagi penjual untuk mencoba menarik pembeli. Orang-orang menunda pembelian dan menunggu harga turun, yang
mengarah ke spiral yang terus menurun atau melambatnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya pengangguran.
Resesi bersifat destruktif karena biasanya menyebabkan pengangguran yang meluas.
Inilah sebabnya mengapa banyak orang akan terpengaruh saat resesi melanda. Ketika
tingkat pengangguran naik, pembelian konsumen semakin turun. Sebuah usaha bisa
bangkrut.
Lalu apa resesi itu berpengaruh pada mahasiswa? Tentu mahasiswa ikut terpengaruh dengan resesi ini. Seperti halnya mahasiswa ketika telah lulus akan kesulitan mendapat
pekerjaan dikarenakan perusahaan enggan untuk merekrut pegawai baru.
Contoh lain dampak resesi untuk mahasiswa, membuat orang akan lebih sulit untuk mendapat peluang dan promosi. Hal itu dikarenakan ketika resesi ini melanda biasanya
membuat kehilangan kepercayaan konsumen. Ketika konsumen mengkhawatirkan keadaan
ekonomi, mereka memperlambat pengeluaran mereka dan menyimpan uang.
Kita tahu di kalangan mahasiswa tidak sedikit yang mempunyai usaha ataupun
pekerjaan sampingan, tentu hal itu juga akan terdampak dengan resesi yang ada ini. Dengan terdampaknya usaha atau perkerjaan itu juga membuat kesulitan untuk membayar tagihan seperti UKT.
Namun nyatanya, dampak resesi ini tidak dirasakan sama di seluruh masyarakat, sehingga kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan dapat meningkat.
*Presiden Mahasiswa BEM Unipi
留言